Selasa, 03 Juni 2008

GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF-KOMPULSIF

Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif ditandai oleh penyempitan emosional, ketertiban, kekerasan hati, sikap keras kepala dan kebimbangan. Gangguan ini sering terjadi pada pria dan sering pada anak tertua. Orang dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif memiliki keasyikan dengan keteraturan, kebersihan, perincian dan pencapaian kesempurnaan. Biasanya orang tersebut resmi dan serius dan seringkali tidak memiliki rasa humor. Mereka memaksakan aturan supaya diikuti secara kaku dan tidak mampu untuk mentoleransi apa yang dirasakannya sebagai pelanggaran. Karena takut mereka melakukan kesalahan, mereka mengalami kebimbangan dan berpikir dalam waktu yang lama untuk mengambil suatu keputusan.

Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif dapat bekerja dengan baik dalam posisi yang membutuhkan pekerjaan metodologis, deduktif atau terperinci. Tetapi mereka rentan terhadap perubahan yang tidak diharapkan. Dilihat dari teori kognitif-behavioral, pasien gangguan ini mempunyai perhatian yang tidak realistik mengenai perfeksitas dan penolakan terhadap kesalahan. Kalau gagal dalam mencapai perfeksitas, ia menganggap dirinya tidak berharga (Martaniah, 1999 : 79).

Tritment yang dapat diberikan yaitu (Kaplan & Saddock, 1997 : 267):

a. Psikoterapi. Tidak seperti gangguan kepribadian lainnya, pasien gangguan kepribadian obsesif-kompulsif seringkali tahu bahwa mereka sakit dan mencari pengobatan atas kemauan sendiri. Asosiasi bebas dan terapi yang tidak terlalu mengarahkan sangat dihargai oleh pasien gangguan ini. Terapi kelompok dan terapi perilaku biasanya memberikan manfaat tertentu. Pada kedua konteks, mudah untuk memutuskan pasien ditengah-tengah interaksi atau penjelasan maladaptif mereka. Melengkapi perilaku kebiasaan mereka mencegah meningkatkan kecemasan pasien dan menyebabkan mereka mudah mempelajari strategi baru.

b. Farmakoterapi. Clonazepam (Klonopin) adalah suatu benzodiazepine dengan antikonvulsan, pemakaian obat ini untuk menurunkan gejala pada pasien dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif parah. Clomipramine (Anafranil) dan obat serotonergik tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif timbul.

Selain gangguan kepribadian yang telah disebutkan di atas, juga ada gangguan kepribadian yang tidak ditentukan dimana dalam DSM IV dicadangkan untuk gangguan yang tidak memenuhi ke dalam salah satu gangguan yang telah dijelaskan sebelumnya. Gangguan kepribadian yang dimaksud adalah:

Tidak ada komentar: